SMPN 4 Kepanjen Kabupaten Malang,
Jawa Timur setiap upacara 17 Agustus selalu ditugasi oleh pemerintah Kabupaten Malang
untuk menjadi petugas paduan suara. Setiap tahunya, SMPN 4 kepanjen selalu
diberi kepercayaan untuk menjadi petugas upacara karena SMPN 4 Kepanjen dikenal
sebagai sekolah yang disiplin. Latihan obade dilaksanakan seusai pembacaan doa
dan dilatih oleh Ibu Surtini S. Pd. Lagu yang
dinyanyikan adalah lagu Hari Merdeka, Bagimu Negeri, Satu Nusa Satu Bangsa,
Gebyar-Gebyar, dan Syukur. Tetapi lagu ini belum pasti, karena harus menunggu
kepastian dari pemerintah kabupaten.
Latihan Aubade dimulai dari siswa-siswi kelas 7
yang berlangsung selama 3 hari dan dimulai tgl 03 Agustus 2015. Alasan Bu Surtini mendahulukan kelas 7 dan
full latihan, karena kelas 7 baru masuk di SMPN 4 Kepanjen dan Bu Surtini harus
mengetahui kemampuan kelas 7 seperti apa. Kesulitan yang dialami saat melatih
siswa-siswi kelas 7 adalah bidikan nada. “Mereka harus diingatkan berkali-kali agar bidikan
nadanya tepat”, kata beliau yang dikenal sangat energik dan murah
senyum itu.
Sedangkan untuk siswa kelas 8, latihan dimulai hari tgl 06 Agustus 2015 dan digabung dengan kelas 7. Suasana latihan
selalu berlangsung
tertib, namun sesekali siswa kelas 8 barisan paling belakang sering ramai dan kurang memperhatikan. Akibatnya
peringatan dan teguran sering diberikan saat latihan. Untunglah bapak-ibu guru
lainnya juga mendampingi kami, sehingga ketidaktertiban itu hanya berlangsung
sebentar saja dan situasi tetap bisa dikendalikan. Khusus siswa kelas 7 saat
latihan digabungkan dengan kelas 8, siswa kelas 7 selalu tampak patuh,
disiplin, dan berlatih sungguh-sungguh.
Latihan Aubade kelas 9 mulai menyusul karena
sekolah diminta mengirimkan sebanyak 100 siswa. Latihan siswa kelas 9 dimulai
tgl 08 Agustus 2015 dan belum bergabung dengan siswa kelas 7 dan siswa kelas 8
karena khusus siswa kelas 9 menyanyikan lagu dengan suara 2. Setelah kelas 9
sudah mantap dan lancar menggunakan suara 2, latihan dilanjutkan dengan cara
menggabungkan siswa kelas 7,8, dan 9 dengan menggunakan iringan musik dan pembacaan
puisi.
Latihan Aubade
didominasi oleh 2 suara yakni suara 1 yang dinyanyikan oleh kelas 7 dan 8 dan
suara 2 yang dinyanyikan oleh kelas 9. Jadi tanggung jawab siswa-siswi SMPN 4
Kepanjen sebagai petugas upacara adalah harus berbaris dengan lurus di tribun
agar terlihat rapi dari podium, bidikan nada harus tepat, membuka mulut agar
suara menggema, dan membawa rumbai-rumbai untuk digunakan saat menyanyikan lagu
kebyar-kebyar. Pak Ridwan sebagai wakil kepala sekolah selalu menerapkan
kedisiplinan dan berkali-kali mengingatkan bahwa sekolah tidak akan menoleransi
siswa-siswi yang tidak berpakaian sesuai ketentuan SMPN 4 Kepanjen, dan yang
absen pada hari H tanpa keterangan/surat akan ditindaksecara tegas.
Di sisis
lain, beberapa siswa memberi tanggapan terhadap latihan aubade. Bagi
siswa-siswi kelas 7, latihan aubade ada
senangnya dan ada gak enaknya. Senangya
karena bisa membanggakan sekolah dan gak enak nya karena lagunya sering
diulang-ulang ketika latihan dengan posisi berdiri di tengah halaman sekolah
yang panas. Sedangkan tanggapan siswa kelas 8, mereka merasa bangga karena
masih diberikan kepercayaan oleh pemerintah kabupaten untuk menjadi petugas paduan
suara di stadion yang dihadiri oleh para pejabat sekabupaten, dipimpin oleh
bapak bupati.
Para
petugas PMR juga selalu siap saat latihan maupun saat hari H, mengingat kesehatan
siswa-siswi SMPN 4 Kepanjen kadang ada yang drop sehingga tidak bisa mengikuti
latihan dengan full. Bu Surtini juga selalu mengingatkan kepada murid-muridnya
bahwa yang sakit bisa mundur dan bisa menemui guru-guru pengawas yang ada di
sekitar lapagan.
Oleh:
·
Faisya Amelia (8c/07)
·
Ni Kadek Sefia Alvina Sari (8k/20)
No comments:
Post a Comment